Laman

Jumat, 09 Desember 2011

BOOMBER MANIA

Coret-coret dinding yang kita kenal dengan sebutan grafiti adalah salah satu seni yang sudah merajalela di Indonesia. Kebiasaan menulis coretan di dinding ini bermula
dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Di Indonesia, pada masa perang kemerdekaan grafiti menjadi alat propaganda yang efektif dalam menggelorakan semangat melawan penjajah Belanda. Pelukis Affandi pada masa itu pernah membuat slogan yaitu ”Boeng Ajo Boeng!” yang kemudian dituliskan di dinding-dinding jalanan.
Menurut catatan Majalah HAI No. 36/XXX/4 September-10 September 2006, gerakan grafiti di Indonesia diawali sekitar tahun 1970-an. Coretan tersebut  berupa tag atau coretan tanda tangan pembuat serta coretan tulisan-tulisan yang lebih memaknakan identitas kelompok atau geng, nama sekolah, sumpah serapah, kritik sosial anti- pemerintah bahkan nama seseorang yang disukai. Grafiti mempunyai banyak fungsi diantaranya bahasa rahasia kelompok tertentu, sarana ekspresi ketidakpuasan terhadap keadaan sosial ,sarana pemberontakan, dan sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.
Banyak orang memanfaatkan graffiti sebagai bahasa rahasia sesama kelmpok atau geng. Hal ini untuk menghindari geng lain bahkan dari petugas kepolisian, mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan kelompok bomber atau sebutan pembuat grafiti tersebut.
Graffiti adalah seni tulis menulis secara bebas. Selain melalui demonstrasi graffiti juga dapat mengambarkan ekspresi para bomber atau masyarakat yang tidak puas akan keadaan social maupun kebijakan pemerintah. Ini adalah cara yang dingin disbandingkan dengan demo yang sebagian besar berakhir dengan kericuhan.
Grafiti adalah tindakan ilegal yang merugikan masyarakat karena mereka mencoret dinding-dinding toko yang membuat keindahan kota terlihat kurang terjaga. Pernyataan tersebut salah, hanya saja pemerintah kurang memperhatikan salah satu seni rupa yang disukai para remaja sekarang ini. Seharusnya pemerintah menyelenggarakan perlombaan grafiti setiap tahunnya. Dengan begitu apresiasi masyarakat dapat tersalurkan melalui grafiti, dan juga keindahaan kota tetap terjaga karena para pembuat graffiti sudah mempunyai tempat untuk mengekspresikan keinginannya. Bukan menangkap para boomber.
Sekarang sekolah-sekolah menengah atas sudah memberi peluang kepada pelajar untuk mengapresiasikan dengan diperbolehkan mencoret dinding pagar sekolah. Hal itu disambut gembira oleh boomber yang berseragam abu-abu tersebut. Selain itu banyak sekolah-sekolah yang membuat agenda tahunan perlombaan grafiti. Tidak hanya pelajar saja yang mengikuti lomba tersebut melainkan para geng-geng grafiti juga dapat mengikutinya.
Sebut saja Ponorogo, di kota Reog ini banyak geng-geng grafiti berdiri, diantaranya Aeorosolic, Nobita dan Ponorograf. Tidak dapat dihindari lagi bahwa grafiti sudah banyak diminati oleh masyarakat Ponorogo khususnya para remaja. Bagaimana tidak, setiap sudut kota sampai desa-desa di Ponorogo terdapat coretan yang kaya akan warna tersebut. Salah satu seni rupa ini tidak begitu mahal dalam pembuatannya hanya saja butuh ketelitian supaya grafiti terlihat menarik. Selain itu graffiti memberikan kepuasan tersendiri bagi pembuatnya. Karena hasil tangannya bisa dilihat banyak orang meskipun tindakan tersebut dilarang oleh kepolisian jika tidak dalam tempat yang benar. Para boomber mania ini biasa melancarkan aksinya sekitar pukul 23.00 sampai 02.00, untuk menghindari kejaran polisi serta masyarakat yang merasa dirugikan.
Maka janganlah menganggap sepele seni ini. Jika sedang mati gaya atau kurang kerjaan, grafiti adalah obatnya. Apa yang ada di pikiran kita tuangkan saja melaluinya. Media grafiti tidak hanya di dinding, sebagian orang memanfaatkan tong bekas untuk media grafiti. Selain media, kita hanya butuh kuas dan cat untuk membuatnya.
Bagi pemerintah  janganlah menganggap graffiti adalah tindakan yang ilegal. Biarkan boomber mania bebas lepas meekspresikan yang mereka inginkan. Tugasnya sekarang adalah melestarikan graffiti tetapi keindahaan kota tetap terjaga. Serta jadikan grafiti adalah salah satu kekayaan seni rupa nusantara yang mampu bersaing di dunia internasional.

1 komentar: